Kamis, Oktober 01, 2009

TETAP PRODUKTIF DI MASA SULIT

TETAP PRODUKTIF DI MASA SULIT
Oleh nofarki
Rabu, 11 Februari 2009 10:03:13

Ilmu akan menjaga kita, sementara uang belum tentu dapat menjaga kita, itulah pesan orang tua kita dulu. Entah apapun keahlian itu, yang jelas Anda harus memilikinya. Anda akan lebih berguna dan dihargai oleh masyarakat karena memiliki keahlian.

Sebagai sebuah contoh sederhana, seandainya Anda menguasai bidang komputer maka Anda dapat memberdayakan kemampuan dan keahlian Anda itu, tidak saja untuk dapat bertahan, tetapi mungkin sebagai peluang usaha permanen yang dapat Anda kembangkan dan malahan dapat Anda wariskan kepada anak-cucu kelak. Kenapa tidak? Namun paling tidak, Anda tidak akan menjadi beban siapa pun, apalagi mengharapkan bantuan dari negara seperti saat krisis tahun 1998 menerpa, dimana pemerintah terpaksa membuat kebijakan Jaring Pengaman Sosial yang seperti kita semua sudah tahu, ujung-ujungnya jadi sumber korupsi orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

Okelah bila sekarang ini Anda hanya berpikir menjadikan peluang tersebut sebatas untuk dapat bertahan dan agar tetap produktif sembari mencari peluang berkarir di salah satu perusahaan yang Anda pikir cocok bagi minat dan keahlian yang Anda miliki. Peluang yang dapat Anda lakukan berdasarkan kemampuan Anda dalam bidang komputer tersebut adalah dengan memberikan les privat ke berbagai sekolah, institusi, perusahaan atau individual. Kemampuan Anda dalam suatu mata pelajaran tertentu juga dapat Anda manfaatkan. Apalagi Anda menguasai suatu mata pelajaran yang secara umum dianggap sulit. Itu juga sebuah peluang dan kesempatan. Menjadi tentor mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, music, computer dan Bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Silahkan dipelajari dan buka lagi buku pelajaran waktu sekolah dulu. Menjadi tentor juga tidak banyak memerlukan modal. Yang paling krusial untuk Anda miliki adalah alat komunikasi yang dapat dihubungi dimanapun Anda sedang berada. Selain itu, Anda tentu harus mempersiapkan silabus dan mungkin juga kurikulum sesuai dengan kebutuhan para pelanggan Anda.

Lalu bagaimana cara menjaring para pelanggan? Mungkin ada baiknya untuk menghubungi beberapa kenalan Anda baik dari masa sekolah/kuliah dulu, membuat blog dan memasang iklan disana, memasang iklan di sebuah harian surat kabar tertentu. Sebar brosur ke sekolahan, institusi, atau perusahaan. Anda dapat juga memasang pamflet di toko, warung makan, dinding pengumuman umum, dan sebagainya. Ciptakan sebuah kebutuhan, orang tidak akan butuh jika Anda tidak mengiklankannya.

Bila Anda mendapat respon yang bagus, bukan tidak mungkin Anda akan dapat memberikan peluang usaha bagi rekan-rekan Anda yang juga tengah mengalami masalah yang sama dengan Anda. Untuk itu, ciptakanlah network sehingga akan sangat menguntungkan bagi Anda dan rekan-rekan Anda. Contoh sederhananya begini, seandainya Anda diminta untuk memberi pelajaran di jam yang bentrok dengan jadwal Anda, maka Anda bisa mengoperkannya kepada rekan yang available saat itu. Dengan demikian, dengan kesepakatan terlebih dahulu tentunya, Anda bisa mendapatkan fee dari rekan Anda tersebut. Itu artinya sebagai sebuah kerjasama saling menguntungkan atau semacam simbiosis mutualisme seperti istilah dalam bidang Biologi itu. Namun akan lebih bagus bila berpikir seperti ini; ingat sebuah pesan bijak; tuailah apa yang Anda tanam.

Bila Anda memiliki network yang tidak hanya menguasai bidang pengajaran yang serupa dengan keterampilan yang Anda kuasai, maka Anda bisa juga mendapatkan keuntungan dari hal demikian. Apa pasal? Sederhananya begini, bila Anda tidak memiliki keterampilan berbahasa Perancis, sementara Anda mengenal seseorang yang mampu menguasai keterampilan tersebut, maka Anda bisa menempatkannya di media brosur yang Anda sebarkan tadi. Sekali lagi tentunya dengan konfirmasi terlebih dahulu dengan rekan kerja Anda itu. Jadi sewaktu-waktu ada yang membutuhkan tentor bahasa Perancis, Anda dapat melemparkannya kepada rekan Anda itu.

Usaha kursus privat ini lebih menitikberatkan pada kepercayaan diri Anda untuk senantiasa tampil meyakinkan sebagai orang yang professional. Pikiran harus tetap terbuka untuk mendapatkan suatu pengalaman dan pengetahuan baru. Layaknya usaha bidang jasa lainnya, maka pelayanan yang Anda berikan adalah segalanya. Ini bisa juga akan menjadi iklan khusus buat Anda karena pelanggan yang puas akan merekomendasikan Anda kepada para kenalan mereka. Selain itu, selalulah ber pikir positif karena dengan itu, Anda akan lancar berkomunikasi dengan para pelanggan Anda.

Jika Anda berniat untuk tetap melanjutkan usaha Anda itu, tentu akan sangat bagus sekali karena Anda akan membuka lapangan kerja bagi sebagian orang. Anda bisa menyewa para professional di bidang masing-masing dan juga memberikan kontribusi pada penerimaan pajak sekecil apa pun itu. Usaha Anda itu pun harus didaftarkan perizinannya pada Departemen terkait.

Itulah salah satu peluang yang dapat Anda lakukan agar dapat bertahan atau memiliki usaha sampingan di saat krisis yang sepertinya masih betah menaungi negara tercinta ini. Ada banyak peluang tentunya yang dapat Anda lakukan. Yang pasti, jangan pernah menyerah. Selamat mencoba dan semoga sukses. (nfr)

MENGHASILKAN PERTEMUAN DGN PEMBUAT KEPUTUSAN

MENGHASILKAN PERTEMUAN DGN PEMBUAT KEPUTUSAN
Oleh webmaster
Jumat, 18 Mei 2007 22:37:40

Bernadette Doyle, seorang konsultan bagi usaha kecil dan wiraswastawan untuk menjadi “client magnet”, mengungkapkan cara untuk mendapatkan pertemuan dengan pembuat keputusan. Dengan mengikuti cara di bawah ini, anda tidak lagi perlu melakukan cold calls, karena meeting anda memang diminta oleh pembuat keputusan yang siap untuk membeli dari anda.

Cara-cara tersebut adalah :

1. Fokus pada niche/bidang tertentu yang secara otomatis membuat anda menjadi spesialis dan memiliki otoritas.

2. Promosikan diri anda menjadi ahli di bidang anda dengan menjadi pembicara di event-event atau konferensi yang dihadiri oleh target market anda. Tulislah artikel dan publikasikan di media yang dibaca oleh target market anda.

3. Di akhir artikel atau pidato anda, tawarkan sesuatu secara gratis, misalnya report berdasarkan keahlian anda yang memberikan manfaat bagi pembacanya. Berikan ini dan mintalah sebagai gantinya detil kontak dari pembaca serta ijin untuk menjalin kontak di kemudian hari.

4. Kirimkan berita follow-up secara berkesinambungan (secara otomatis bila memungkinkan), yang memberikan isi yang berguna bagi pembacanya. Ini akan lebih memposisikan anda sebagai ahli dan memiliki otoritas di bidang tersebut. Sampaikan juga cerita sukses dari klien-klien anda yang lain.

5. Tahanlah godaan untuk meminta waktu bertemu (meeting) secepatnya. Mereka yang memang ingin bertemu dengan anda, akan menghubungi anda dan memintanya. Yang lain mungkin masih perlu waktu lebih lama untuk lebih mengenal anda. Membuat diri anda kelihatannya sangat membutuhkan pertemuan, akan menjatuhkan kredibilitas anda. Karena di dunia penjualan jasa professional, ada sebuah asumsi umum bahwa bila anda memang cakap di bidang anda, tentu jadwal pertemuan anda akan penuh dengan sendirinya. (memang dalam praktek tidak selalu benar, tetapi mayoritas orang akan beranggapan demikian).

6. Sedikitnya di salah satu dari berita yang anda kirimkan, tawarkan suatu pertemuan. Tetapi jangan lupa untuk memberikan outline dari benefit yang akan didapat dari pertemuan dengan anda tersebut. Haruslah lebih bermakna dari sekedar “konsultasi gratis”. Tanyakan pada diri anda sendiri, keuntungan apa yang akan didapat prospek dengan bertemu anda, walaupun dia tidak menjadi klien anda dalam waktu dekat ? Apakah mereka akan mendapat pengetahuan baru ? Jadi jika anda ingin “menjual pertemuan”, maka anda harus menjual benefit dari pertemuan itu.

7. Ada prospek yang akan memberikan respons segera, ada juga yang perlu waktu. Lakukan follow up secara teratur (misalnya menggunakan newsletter) yang akan memelihara kontak dan relationship dengan prospek.

8. Lakukan evaluasi. Bila anda tidak cukup menghasilkan pertemuan / meeting, anda perlu mengevaluasi apakah anda perlu mendapatkan prospek yang lebih banyak, atau anda perlu meningkatkan kemampuan anda untuk melakukan konversi dari prospek ke pertemuan ?

Jika anda tidak ingin terus duduk di meja kerja anda melakukan “cold calling”, silakan coba cara-cara di atas untuk menghasilkan pertemuan yang berkualitas. Pertemuan ini akan berbeda dengan pertemuan yang dihasilkan lewat cold call, karena anda telah diundang sebagai ahli dan sang prospek telah ingin bekerja bersama anda. Tingkat konversi menjadi penjualanpun akan semakin tinggi.

MERUBAH KELUHAN PELANGGAN MENJADI ASSET ANDA

MERUBAH KELUHAN PELANGGAN MENJADI ASSET ANDA
Oleh webmaster
Senin, 21 Mei 2007 15:56:23

Berhubungan dengan pelanggan yang marah, akan menyita banyak waktu dan energi. Ini juga menjadi penyebab utama stress dalam bekerja. Untuk dapat menangani kemarahan pelanggan, ada beberapa poin penting yang perlu anda perhatikan.

1. INI BUKAN MASALAH PERSONAL.

Pelanggan yang marah pada anda, bukan karena masalah personal. Mereka marah pada anda, karena anda adalah bagian dari perusahaan yang mereka anggap tidak memberikan pelayanan yang semestinya. Penting untuk anda mengingat hal ini, untuk menjaga agar anda tidak terpancing emosi yang membuat suasana menjadi di luar kendali. Ada baiknya anda mengamati gerak tubuh pelanggan anda. Seseorang yang marah, akan menampilkan gerak tubuh tertentu, seperti gelisah, wajah yang memerah, genggaman yang terkepal, terus menatap atau malah menghindar dari kontak mata, dan lain-lain. Bila anda mengamati tanda-tanda seperti ini, anda dapat mempersiapkan diri saat dia menghampiri anda. Sering situasi menjadi di luar kontrol, karena seseorang bereaksi terlalu cepat terhadap kemarahan sesorang. Ini disebabkan dia tidak menyangka kemarahan pelanggan itu akan terjadi, sehingga dia tidak sempat bersiap. Jika anda melihat seorang pelanggan dengan tanda-tanda kemarahan seperti disebut diatas, persiapkan mental anda dengan selalu mengingat bahwa anda BISA mengontrol situasi dan anda harus mengontrol diri anda. Bila anda ikutan marah, maka anda akan memperburuk situasi.

2. MENGERTI APA YANG SEBENARNYA DIINGINKAN PELANGGAN

Pelanggan yang marah ingin diselesaikan masalahnya. Ini hanya separuh benar. Memang mereka ingin masalahnya ditangani, tetapi mereka juga ingin DIMENGERTI dan DIDENGAR. Mereka ingin menyalurkan kemarahan atau kejengkelannya. Kesalahan yang umum dilakukan adalah langsung memperbaiki masalahnya, tanpa mendengarkan dan berusaha mengerti mengapa pelanggan menjadi marah. Lalu apa yang akan terjadi ? Pelanggan tersebut masih begitu marahnya sehingga tidak mendengarkan penjelasan anda, atau tidak siap untuk bekerjasama membereskan masalah. Jadi kesalahan yang umum adalah terlalu cepat menangani masalah sebelum si pelanggan “siap”. Ini menyebabkan anda harus menjelaskan atau bertanya pertanyaan yang sama berulangkali karena memang si pelanggan tidak siap mendengarkan anda. Dengarkan dan tunjukkan simpati pada pelanggan anda, sebelum anda mulai menangani masalahnya.

3. JANGAN BERSIKAP BIROKRATIS
Dalam menghadapi kemarahan pelanggan, janganlah bersikap kaku/birokratis. Anda harus menunjukkan bahwa anda adalah seseorang yang sedang berusaha semaksimal mungkin menangani masalah mereka. Berbicaralah dengan nada bersahabat. Jangan berbicara secara monoton yang menunjukkan bahwa anda tidak tertarik. Panggillah pelanggan dengan nama, dan perkenalkan diri anda di saat yang tepat. Dengarkan ucapan pelanggan. Ulang kata-katanya, untuk menunjukkan bahwa anda mendengarkan. Akan tetapi jangan menyela ucapan pelanggan sebelum dia selesai. Jangan hanya memberikan jawaban “Ini sudah kebijaksanaan kami”. Anda harus menjelaskan juga mengapa atau apa tujuan kebijaksanaan itu diambil.


Menangani kemarahan dan keluhan pelanggan dengan baik dapat merubahnya menjadi asset bagi anda. Yang patut diingat, mayoritas pelanggan yang menyampaikan keluhan adalah pelanggan yang loyal yang peduli terhadap bisnis anda. Mereka yang mau mengambil waktu untuk menyampaikan keluhan adalah mereka yang mau mempergunakan waktunya untuk memberitahu anda bahwa ada sesuatu yang salah di produk, proses atau komunikasi anda. Pelanggan tersebut telah mengeluarkan usaha untuk mengontak anda dan memberitahu bagaimana produk, proses atau komunikasi anda tidak sesuai dengan harapan mereka. Ini adalah kesempatan bagi anda untuk menyampaikan penghargaan bagi mereka yang telah mengontak anda, dan untuk melakukan perbaikan internal. Jika anda mampu menyelesaikan masalah dari satu keluhan pelanggan, mungkin anda juga membantu banyak pelanggan yang lain, termasuk yang tidak mengontak anda. Pelanggan yang loyal mempercayai bahwa anda mengetahui apa yang salah untuk kemudian membenarkannya. Pelanggan yang loyal memberi anda kesempatan untuk memperbaiki masalah. Jika seorang pelanggan mengeluh, biasanya ada beberapa pelanggan lain yang mengalami masalah serupa. Jika pelanggan yang mengeluh ini marah, itu tandanya mereka kecewa. Bila ada pelanggan lain yang kecewa tetapi tidak mengontak anda, berarti mereka sudah tidak percaya lagi pada anda. Sudah hampir pasti anda akan kehilangan mereka. Tetapi anda masih dapat mempertahankan pelanggan anda yang cukup loyal untuk memberikan kesempatan bagi anda untuk merespons.

Yang perlu anda lakukan selanjutnya adalah memperbaiki pelanggan anda, lalu perbaiki masalahnya. Prioritas utama adalah mengerti akibat personal dari masalah itu terhadap pelanggan anda. Mungkin kefrustrasian pelanggan anda disebabkan oleh karena dia merasa ditipu, atau hal-hal lain yang merupakan efek samping dari masalah utamanya. Dengarkan baik-baik, untuk menentukan bagaimana cara paling tepat memenuhi kebutuhannya.

Setelah anda mengetahui sumber akar permasalahan dari keluhan pelanggan anda, anda dapat melakukan perbaikan-perbaikan agar hal tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari. Inilah kesempatan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan anda secara eksponensial! Jika anda tidak dapat menghilangkan problemnya, setidaknya anda dapat menggunakan pengalaman anda untuk menyiapkan solusi yang memadai bagi pelanggan lain yang mempunyai masalah yang sama.

Berapa banyak biaya yang anda keluarkan untuk advertising, marketing, dan usaha penjualan untuk menarik pelanggan baru ? Berapa banyak anda bersedia berinvestasi di pelanggan anda yang sudah mempunyai permasalahan karena anda, tetapi masih cukup mempercayai anda untuk mengurus mereka ?

Jagalah pelanggan loyal anda yang menyediakan waktu untuk menyampaikan keluhan. Gunakan pengalaman yang dihasilkan untuk memperbaiki kesalahan, dan merencanakan respons.

Seperti kata Bill Gates “ Pelanggan anda yang paling tidak puas adalah sumber terbaik anda untuk belajar”.

5 POIN UTAMA KEKECEWAAN KARYAWAN

5 POIN UTAMA KEKECEWAAN KARYAWAN
Oleh webmaster
Jumat, 13 Juli 2007 20:00:10

Seorang bos tidak mungkin disukai oleh semua karyawannya. Tetapi tidak berarti bahwa bos dapat berlaku semena-mena. Maka untuk meminimalisir kekecewaan karyawan pada si bos, seorang bos yang baik perlu mengetahui alasan-alasan umum mengapa seorang karyawan membenci bosnya, sehingga sang bos dapat memberikan respons yang cepat dan efektif.

1. Karyawan membutuhkan respek. Salah satu keluhan terbesar seorang karyawan tentang bosnya adalah kurangnya respek sang bos terhadapnya. Kebanyakan karyawan merasa si bos tidak menghargai privacy, kemampuan/keahlian serta kehidupan pribadi mereka. Oleh karenanya, sang bos harus berusaha memberikan respek pada setiap karyawannya. Patut diingat bahwa respek cenderung bersifat timbal balik. Dengan demikian, menunjukkan respek pada karyawan adalah suatu cara yang paling efektif untuk mendapatkan respek dan kesetiaan dari karyawan.

2. Karyawan tidak menyukai “micromanagers” dan “under managers”. Seorang bos yang buruk bertindak seperti orang tua yang cerewet. Seorang bos yang baik, di lain pihak, akan memperlakukan karyawannya seperti orang dewasa. Ini artinya memberikan ruang dan waktu bagi si karyawan untuk menyelesaikan pekerjaannya. Intinya : Jika karyawan anda adalah karyawan yang bagus, jangan melakukan “micromanagement”. Biarkan mereka melakukan pekerjaannya. Akan tetapi berhati-hatilah agar tidak terjebak pada kebalikan dari “micromanagement” yaitu “under-management”. Karyawan yang “under managed” mendapatkan sedikit atau bahkan tanpa support dari bosnya, baik support material, emosional ataupun financial. Support yang tidak cukup ini juga akan menimbulkan kekecewaan dan rasa apatis dari si karyawan. Mereka akan berpikir : Jika bos saya acuh tak acuh, mengapa saya harus peduli ?

3. Karyawan tidak merasa mereka dibayar dengan baik. Memang jarang terdapat sebuah perusahaan dimana karyawannya merasa telah dibayar dengan baik. Mungkin ini adalah kecenderungan sifat manusia untuk merasa kurang dihargai. Meskipun begitu, seorang bos yang baik dapat meredam kekecewaan karyawan itu dengan menjelaskan sistim penggajian di perusahaan dan dengan menemukan cara lain untuk memberikan kompensasi bagi karyawan.

4. Karyawan cenderung tidak menyukai rapat sebagai suatu keharusan. Rapat adalah “necessary evil”. Untuk itu, perlu dibuat agar rapat menjadi lebih tidak menjengkelkan dengan merencanakan rapat secara seksama, menetapkan kerangka waktu yang ketat, membuat jelas tujuan dan rencana aksi, dan membuat suasana yang kondusif bagi karyawan untuk menyampaikan pendapatnya secara terbuka tanpa resiko “pembalasan”. Bahkan mungkin akan membantu bila pada saat-saat tertentu, dimintakan feedback dari karyawan tentang bagaimana membuat rapat menjadi lebih efektif.

5. Karyawan perlu merasa dihargai. Jika kreatifitas atau kerja keras tidak dihargai, karyawan – seperti orang lain juga – akan cenderung merasa kecewa. Rasa kecewa akan berkembang menjadi rasa apatis. Untuk itu, adalah hal yang penting bagi bos ataupun manager untuk menunjukkan bahwa mereka melihat dan menghargai kerja baik karyawan. Sedikit pujian memberikan efek yang besar. Bahkan pujian dengan kata-kata terkadang sama memuaskannya bagi karyawan, seperti halnya promosi atau kenaikan gaji. Yah tidak persis sama, ..hampir.

Sebagai kesimpulan, kebanyakan alasan seseorang karyawan kecewa atau bahkan membenci bosnya bukanlah karena sesuatu yang berhubungan dengan latar belakang, personality atau hal-hal lain yang di luar kontrol si bos. Akan tetapi kebanyakan – jika tidak semua – permasalahan dapat diselesaikan jika sang bos sadar akan hal-hal yang menimbulkan kekecewaan karyawan ini, dan mengambil langkah-langkah antisipasi.

CARA MEMANAGE KARYAWAN/STAFF

CARA MEMANAGE KARYAWAN/STAFF
Oleh webmaster
Senin, 25 Juni 2007 12:11:34

Menurut Kevin Dwyer, pendiri dari Change Factory – sebuah change management consulting firm, untuk memanage performance dari karyawan / staff anda diperlukan teknik dan attitude. Teknik pertama adalah menetapkan “standard of performance”. Ini adalah standard minimum dimana seseorang tidak boleh tidak harus mencapainya. Tak seorang karyawan /staff pun yang boleh tidak mencapai standard ini tanpa harus mengikuti konseling. Standard of performance ini meliputi hal-hal seperti tingkat keselamatan personal dan team (team & personal safety), kejujuran dan tingkat kehadiran. Standard of performance harus juga meliputi ukuran-ukuran yang berhubungan langsung baik dengan pekerjaan seseorang secara individual (individual work role) dan juga tujuan dari organisasi (organization goal). Standard of performance yg minimum harus ditetapkan untuk parameter-parameter seperti penyelesaian proyek, tingkat penjualan, biaya, atau tingkat kualitas. Dengan tidak menetapkan parameter-parameter seperti di atas, sama saja dengan mengatakan pada karyawan/ staff anda bahwa tanggung jawabnya hanyalah masuk kerja, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri atau rekan kerja, dan tidak mencuri.

Teknik kedua berhubungan dengan yang dijelaskan di atas, yaitu menetapkan target untuk masing-masing karyawan / staff. Target ini disetujui bersama untuk parameter-parameter yang sama ataupun penjabaran lebih jauh dari parameter yang telah ditetapkan sebagai standard of performance di atas. Target-target ini ditetapkan berdasarkan kompetensi aktual atau kompetensi yang diharapkan dari seorang karyawan. Sebagai contoh, seorang sales trainee tidaklah diharapkan untuk menghasilkan tingkat penjualan seperti seorang sales senior. Akan tetapi bagaimanapun juga mereka diharapkan untuk menjual. Bila mereka tidak bisa melakukannya, maka mereka harus mempertimbangkan profesi yang lain.

Teknik ketiga adalah memberi feedback dan coaching untuk meningkatkan performance. Feedback haruslah dilakukan segera, saat standard yang sudah ditetapkan dilanggar ataupun target tidak tercapai. Feedback tersebut haruslah spesifik dan haruslah dikomunikasikan dalam bahasa yang cocok dengan penerima feedback. Coaching dilakukan antara lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, menggunakan data independent dan mengutarakan kelemahan/kekurangan karyawan dengan jelas. Karyawan dapat juga diminta untuk secara jujur menilai performance diri mereka sendiri dan membandingkannya dengan tingkat performance yang ingin mereka capai. Selain itu, coaching juga harus menghasilkan komitmen dari karyawan/ staff anda mengenai hal apa yang mereka siap untuk berubah, support apa yang mereka butuhkan untuk melakukan perubahan tersebut, dan jangka waktu untuk melakukan perubahan dimaksud.

Banyak orang yang berjuang mempelajari cara memberikan feedback dan coaching, ketika mereka menjadi pemimpin. Akan tetapi, teknik saja tidaklah cukup.

Memimpin orang untuk memberikan performance yang akan membuat sebuah organisasi mencapai tujuannya, membutuhkan attitude yang benar dari seorang pemimpin. Dalam memanage performance dari karyawan/ staffnya, pemimpin tersebut haruslah bersifat insistent, persistent dan juga consistent.

Bersifat insistent, berarti si pemimpin harus menuntut sebuah standard of performance yang minimal. Dengan menuntut sebuah standard minimal, batas antara yang dapat diterima dangan yang tidak dapat diterima menjadi jelas. Jika sang pemimpin bersifat insistent, maka para karyawan / staff akan mengatur sendiri perilakunya. Standard yang dituntut harus meliputi juga indikator performance bisnis, bukan hanya misalnya tingkat keamanan atau keselamatan saja.

Pemimpin juga harus bersifat persistent. Jika pemimpin hanya menuntut pemenuhan standard bila sesuatu berjalan salah, atau karena sesuatu hal saat itu mereka sedang menjadi perhatian, maka karyawan akan menyadari bahwa sebenarnya tidak ada standard of performance. Mereka tidak akan mengatur perilaku mereka melebihi kepercayaan mereka sendiri tentang apa yang benar dan yang salah. Sekumpulan karyawan seperti ini akan susah dimanage, dan sang pemimpin biasanya akan mengeluh tentang bagaimana kultur perusahaan mencegah pencapaian tujuan.

Pemimpin harus memberikan target yang tepat, yang akan membuat karyawan memberikan yang terbaik, dan kemudian memberikan feedback dan coaching apabila target tersebut tidak tercapai atau standard telah dilanggar.

Pemimpin juga harus consistent. Biarpun yang tidak mencapai target adalah mereka yang selama ini mempunyai performance yang baik, sang pemimpin tetaplah harus memberikan perlakuan yang sama. Di lain pihak jika ada karyawan yang selama ini performancenya buruk, telah melakukan perubahan dan berjuang memenuhi target dan memastikan tidak ada standard yang dilanggar, hal ini bukanlah alasan untuk melakukan “wild celebration” atau sebaliknya ketidakpedulian. Saat itulah waktunya untuk memberikan penghargaan yang sama yang selayaknya diberikan sang pemimpin bila ada karyawan yang menunjukkan perilaku seperti itu.

Memanage performance karyawan/ staff bukan hanya berkaitan dengan perilaku mereka, tetapi juga berhubungan dengan perilaku sang pemimpin.

PERSIAPAN MEMULAI SEBUAH BISNIS

TIPS PERSIAPAN MEMULAI SEBUAH BISNIS
Oleh webmaster
Selasa, 11 September 2007 21:16:32

Menurut data di US Small Business Administration, lebih dari 50% bisnis /usaha kecil gagal dalam tahun pertama, dan 95% gagal dalam lima tahun pertama. Brian Hazelgren, pengarang “Tactical Entrepreneur” berpendapat bahwa seseorang yang membuka usaha haruslah mempunyai strategi yang solid untuk menangani aspek jangka pendek dari bisnisnya, tetapi juga menjaga fokus masa depan yang cukup demi merencanakan perkembangan bisnisnya. Persiapkanlah semuanya dari awal, agar anda dapat meraih sukses dan mempunyai landasan yang kuat untuk memulai operasi bisnis anda.

Brian telah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan, baik pengalaman positif maupun negatif. Belajar dari pengalamannya, dia menyusun tips dan strategi bagi mereka yang akan terjun membuka bisnis dan menjadi wirausahawan. Berikut adalah tips dan strategi tersebut :

Hindari perangkap dalam mengoperasikan suatu bisnis :

- Gunakan mentor. Temukan orang yang berhasil dalam menjalankan suatu bisnis dan sebisa mungkin mintalah nasehatnya / belajar daripadanya.
- Bacalah sebanyak mungkin buku tentang kewirausahaan, marketing, atau perencanaan bisnis. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa anda dapat.

Suatu kombinasi dari sumber yang berbeda, tersedia untuk memulai bisnis dengan sukses:

- Gunakan alat dan teknologi untuk membantu memulai bisnis anda
- Tentukan orang seperti apa yang anda inginkan sebagai karyawan, dan keahlian apa yang dibutuhkan dari karyawan anda.
- Ikuti perkembangan mengenai praktek-praktek bisnis dan juga apa yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain.
- Lakukan penelitian mengenai pola pembelian dan pola pikir pelanggan.
- Secara terus-menerus, lakukan penelitian terhadap kompetitor.
- Ingatlah mengenai apa yang membuat bisnis anda unik, siapa pembeli/target market anda, siapa kompetitor anda, dan bagaimana strategi distribusi anda.
- Gunakan software untuk membantu menyusun sebuah rencana bisnis (business plan).

Ide-ide yang sangat sederhana juga terbukti sangat membantu :

- Buka account e-mail, dan buatlah situs web
- Kartu nama dan brosur adalah alat yang sederhana tetapi powerful.
- Buatlah strategi marketing dengan mengumpulkan data mengenai pola pembelian target market anda, apa yang mereka suka, apa yang mereka beli, dan dimana mereka membelinya.

Gunakan program promosi untuk menciptakan “unique selling advantage”. Jelaskan mengapa bisnis anda unik. Membuat skema advertising yang benar akan memperjelas bagaimana anda harus menggunakan resource anda.

Rencana bisnis yang solid (solid business plan) diperlukan untuk diberikan pada investor yang potensial. Berikan pada mereka rencana anda, agar mereka dapat membacanya dan kemudian mengerti lebih baik mengenai bisnis anda. Tetaplah fokus, dan yakinkan investor bahwa mereka akan mendapat pengembalian investasi (ROI) yang memuaskan. Rencana bisnis yang disusun dengan baik akan memperbesar peluang anda mendapatkan modal yang anda butuhkan.

Intinya, setiap bisnis bisa sukses dengan determinasi dan rencana aksi yang solid.

BERANI UNTUK MERINTIS USAHA

BERANI UNTUK MERINTIS USAHA ?
Oleh nofarki
Rabu, 11 Februari 2009 09:53:04

Banyak para pencari kerja tidak dapat memenuhi kualifikasi yang diminta oleh perusahaan karena kurangnya bekal keterampilan yang dimiliki. Keadaan bertambah parah saat krisis global mulai menghantam perekonomian di negara kita. Dampak krisis yang terjadi sepuluh tahun yang lalu pun masih sangat terasa ditambah lagi dengan tambahan krisis yang dipicu oleh krisis financial yang melanda negara “paman Sam” akibat kesalahan pengelolaan kredit perumahan itu.

Sementara bagi mereka yang bekerja pun banyak mengalami stagnasi karena berbagai sebab. Juga mungkin pekerjaan yang dijalaninya bukan didasarkan atas faktor kesukaan alias hanya demi untuk mendapatkan pekerjaan saja. Sekarang ini banyak para pekerja atau karyawan yang bekerja asalkan diterima bekerja dan mau menerima bayaran yang relative kecil yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang justeru semakin hari kian bertambah. Akibatnya besar pasak dari pada tiang. Ini tentu akan mempersusah diri saja, Lalu kenapa tidak memilih jalur wirausaha saja sebagai solusi?

Menentukan bidang usaha yang akan Anda tekuni, tentunya Anda harus mempertimbangkan bidang usaha yang sesuai dengan kemampuan dan keinginan pribadi Anda. Memang banyak orang berkhayal untuk menjadi wirausahawan sukses. Namun bagaimana bisa bicara sukses, kalau dalam memulai saja Anda masih mengalami ketakutan? Ya, ketakutan untuk mengambil resiko dan ketidakpastian tentang masa depan telah menjadi hambatan banyak orang untuk tidak berpindah kwadran dan berkecimpung menjadi seorang usahawan.
Tanpa disadari, banyak orang menyalahkan faktor danalah yang selalu menjadi kambing hitam. Sebenarnya, modal untuk menjadi seorang wirausahawan bukan hanya bergantung pada faktor dana saja tetapi juga pada berbagai keterampilan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis usaha yang dipilih, ditambah oleh faktor keberuntungan yang hanya sepersekian persen saja.
Kontrol diri dan sesuaikan gambaran bisnis ideal seperti apa yang ingin Anda tekuni!

Banyak orang yang menunda-nunda berbisnis karena ide bisnisnya tidak dapat diwujudkan, berbagai alasan seperti karena modal tidak mencukupi, tidak sesuai dengan bidang keahlian atau malu karena peluang bisnis yang ada sekarang hanya sekedar bisnis ecek-ecek, tidak keren, dan sebagainya. Mereka menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang sehingga mereka memilih mengabaikan peluang usaha yang telah ada dimana menurut mereka keuntungannya kecil dan tidak menarik, mereka berkhayal untuk mengembangkan bisnis besar atau memperoleh proyek besar tanpa didukung asset dan fasilitas penunjang yang diperlukan.

Sebaiknya Anda mulai dengan hal-hal yang Anda mampu untuk mengerjakannya sekarang juga, meskipun Anda merasa peluang bisnis yang ada saat ini kurang menarik namun bersabarlah, boleh jadi suatu hari Anda akan menemukan peluang bisnis baru yang lebih baik dengan sarana bisnis pertama yang telah Anda rintis. Bisa jadi Anda akan menemukan partner bisnis atau pemodal besar yang bersimpati kepada Anda karena kejujuran dan kualitas kerja Anda sekarang. Jalani dulu apa adanya, just do it! Anda tidak akan pernah tahu kalau Anda tidak pernah mencoba.

Apa sih kewirausahaan itu? Sebelum istilah wirausaha menjadi begitu populer seperti sekarang ini, dulu sering kita dengar istilah wiraswasta. Kata wiraswasta berasal dari Wira yang berarti utama, gagah, berani, luhur, teladan atau pejuang. Swa berarti sendiri dan Sta berarti berdiri. Jadi wiraswasta (entrepreneur) berarti pejuang yang utama, gagah, luhur, berani dan layak menjadi teladan dalam bidang usaha dengan landasan berdiri diatas kaki sendiri.

Definisi kewirausahaan memang banyak dibuat oleh para ahli, tetapi mereka melihat dari perspektifnya masing-masing. Agar pengertian kewirausahaan dapat diterapkan sesuai dengan lingkungan negara kita, maka telah disepakati definisinya sebagai berikut ini.
Kewirausahaan adalah kesatuan terpadu dari semangat, nilai-nilai dan prinsip serta sikap, kuat, seni, dan tindakan nyata yang sangat perlu, tepat dan unggul dalam menangani dan mengembangkan perusahaan atau kegiatan lain yang mengarah pada pelayanan terbaik kepada langganan dan pihak-pihak lain yang berkepentingan termasuk masyarakat, bangsa dan negara.
Menjalani profesi sebagai seorang wirausahawan juga merupakan perbuatan yang dapat membantu negara bila usaha yang dilakukan fair, memenuhi prosedur, memberikan devisa bagi negara dari sektor penerimaan pajak, dan juga dapat memberikan banyak kesempatan kerja bagi orang banyak.

Selanjutnya definisi kewirausahaan yang telah disepakati tersebut akan lebih jelas jika dilengkapi dengan kualifikasi wirausahawan itu sendiri. Berdasarkan kualifikasi seseorang, wirausahawan dibedakan menjadi tiga yakni wirausahawan andal, wirausahawan tangguh, wirausahawan unggul.
Dengan mengetahui gambaran seorang wirausahawan sukses, Anda dapat mengetahui mengenai kepribadian yang anda miliki, apakah Anda potensial untuk menjadi wirausahawan atau Anda harus banyak belajar untuk merubah dan meningkatkan kepribadian Anda.
Bagaimana mencocokkan usaha dengan type diri kita?
Sebelum memilih usaha yang cocok buat Anda, sebaiknya cobalah melakukan penilaian atas diri Anda sendiri terlebih dahulu secara jujur yang meliputi;
1. Kemampuan dan pengalaman actual
2. Waktu dan kesempatan yang tersedia
3. Evaluasi kemampuan manajemen
4. Mencari mitra usaha yang sesuai
5. Perlu tidaknya membentuk badan usaha
6. Bagaimana mencari sumber dana

Apa yang harus dilakukan sebelum memulai usaha?
Jika anda sudah mempunyai pilihan usaha, jangan langsung begitu saja menanamkan modal Anda sepenuhnya. Lebih baik alokasikan modal dana Anda secara bijak just in case sesuatu yang tidak diharapkan terjadi. Jadi bila hal tersebut benar-benar terjadi maka Anda masih memiliki “pelapis” untuk meneruskan usaha Anda itu. Maka sebelum suatu usaha dimulai Anda haruslah terlebih dahulu secara cermat melakukan hal-hal berikut:

• Membuat Business Plan
• Tanyakan ahlinya mengenai usaha yang akan anda lakukan, Sering-seringlah untuk menggali info-info sebanyak mungkin dari forum-forum seperti yang terdapat di internet dan sebagainya
• Lakukan survey terhadap usaha yang sejenis,
• Hubungi pihak Bank, apakah usaha sejenis tersebut masih mendapat dukungan bank,
• Jajaki terhadap lokal konsumen yang ada,
• Siapa-siapa saja pesaing yang akan anda hadapi,
• Survey apakah usaha sejenis sudah jenuh atau menjanjikan,
• Survey bahan baku yang anda perlukan, survey lokasi usaha.
• Mempertajam kejelian intuisi
• Berdoa

Begitu usaha anda berdiri dan anda sudah siap dengan produk atau jasa untuk dijual. Artinya anda sudah masuk ke medan perang. Jika Anda sudah memiliki usaha bukan berarti Anda langsung didatangi oleh para pelanggan. Untuk alasan itu, hal yang perlu Anda lakukan sekarang adalah untuk memberitahukan kepada khlayak tentang usaha dan keberadaan usaha yang Anda lakukan melalui mulut ke mulut, iklan di berbagai media (tentunya dengan melihat jenis dan besarnya usaha yang Anda jalankan).
Jika Anda telah mampu menarik minat pelanggan, maka selanjutnya upayakan meningkatkan layanan Anda kepada pelanggan Anda tersebut karena mereka dapat Anda jadikan sebagai sarana promosi karena bila yang bersangkutan terkesan dengan layanan Anda maka ia akan secara otomatis memberitahukan kepada para rekan-rekannya. Satu jalur promosi yang gratis bukan? Jadi sudah siapkah Anda untuk terjun dalam bidang kewirausahaan?. (nfr)

Sumber:
• www.resep.web.id: peluang usaha Anda ada dimana-mana,
• blog: bintang, setetes ilmu di samudera pengetahuan

ANALISA PERSAINGAN USAHA

TIPS MELAKUKAN ANALISA PERSAINGAN USAHA
Oleh webmaster
Sabtu, 04 Agustus 2007 16:57:11

Salah satu langkah yang penting sebelum anda memulai bisnis adalah melakukan analisa persaingan usaha / analisa kompetitor. Anda sebaiknya mereview literatur dari kompetitor , untuk melihat bagaimana mereka merepresentasikan usaha mereka dan seperti apa public image yang dibangun. Sering kali literatur bisnis memuat mission statement dan juga mengidentifikasi produk dan jasa spesifik mereka. James W. Hart, seorang pakar marketing, memberikan tips analisa persaingan usaha yang meliputi langkah- langkah seperti berikut :

1. Berperanlah sebagai pelanggan dengan cukup uang. Telponlah pesaing di daerah anda dan berbicaralah dengan representative dari perusahaan tersebut seperti layaknya anda adalah prospek potensial yang sedang mencari informasi. Anda dapat menanyakan dengan rumus 5WH (Who, What, When, Where, Why and How) untuk memberi pertanyaan yang cerdas dan mendapat jawaban tentang kekuatan dan kelemahan pesaing anda. Salah satu hal terpenting yang harus berhasil anda lakukan adalah membuat mereka mengirimkan sales & information package mereka pada anda, dimana dalam package tersebut akan dijelaskan mengenai produk dan jasa mereka. Literatur bisnis kompetitor anda akan menceritakan secara detil mengenai public image mereka , dan disamping itu anda dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan produk dan jasa yang mereka tawarkan secara detil. Pastikan juga anda mempelajari bagaimana mereka menghandle telepon dari pelanggan, memproses permintaan informasi, dan berapa lama permintaan informasi tersebut akhirnya sampai ke tangan anda. Dapatkan anda menawarkan sistim komunikasi yang lebih baik ? Bagaimana tampilan dari business card mereka ? Hal-hal yang kecil seperti ini dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan anda sendiri, sehingga dapat ditentukan apakah anda dapat bersaing dengan mereka atau tidak. Apakah anda akan bersaing dalam hal harga atau service yang lebih baik ?

2. Telponlah kompetitor di luar daerah anda. Anda selanjutnya dapat menelpon perusahaan yang sejenis dengan anda (atau yg sedang anda rencanakan) di luar daerah anda, dimana anda tidak dianggap sebagai saingan mereka. Dengan demikian, mereka tidak merasa terancam saat anda memberikan pertanyaan. Sangatlah berguna bila anda dapat berbicara dengan personel kunci dari perusahaan sejenis, misalkan di lain propinsi. Saat anda berbicara dengan kompetitor yang jauh jaraknya seperti ini, pendekatan anda haruslah lebih“straight-forward”. Anda dapat katakan pada pemilik ataupun managernya, bahwa anda sedang berpikir untuk membuka usaha sejenis dan berharap mendapat masukkan/input dari mereka. Sering kali mereka dengan senang hati akan memberikan input tentang industri mereka, bisnis secara keseluruhan dan banyak lagi informasi gratis pada anda. Meskipun demikian, anda perlu berhati-hati agar tidak menghabiskan waktu terlalu banyak dalam bertanya, batasi percakapan telpon anda 10 sampai 15 menit maksimum. Cara terbaik adalah memikirkan pertanyaan-pertanyaan terlebih dahulu, dan menuliskannya di atas kertas, sehingga anda dapat menanyakannya dengan lancar. Dengan demikian anda akan tampak seperti seorang professional, dan jika suatu saat anda perlu menelpon lagi, mereka akan menerimanya. Jika anda terdengar seperti seorang bodoh saat berbicara di telpon, mereka mungkin tidak akan menerima telpon anda lagi. Kuncinya adalah tidak menghamburkan waktu.


3. Terakhir anda dapat melakukan “in-field competition analysis” dengan melakukan telemarketing pada prospek dan menanyakan apakah mereka mengenal kompetitor anda, pernah menjalin hubungan bisnis dengan mereka, dan lain-lain. Dengan melakukan ini, anda juga melakukan prekualifikasi terhadap prospek potensial yang belum pernah menjalin bisnis dengan kompetitor anda, dan membuka peluang terjadinya penjualan. Sebagai tambahan, di saat anda berada di luar melakukan sales call, anda dapat melakukan cara yang sama saat berbicara dengan prospek dan anda dapat mengetahui apa yang mereka suka dan apa yang tidak mereka suka dari kompetitor anda. Sekali lagi, anda dapat membuka peluang terjadinya penjualan dengan mengidentifikasi poin-poin differensiasi anda terhadap kompetitor.


Dengan melakukan langkah-langkah di atas dan mengasah phone-skills anda, dipastikan anda akan mendapatkan banyak informasi berguna tentang bisnis yang sedang anda rencanakan.